Selasa, 21 Maret 2017

Bercak Darah Di Masa Kehamilan

Bercak Darah Di Masa Kehamilan - munculnya Bercak Darah Di Masa Kehamilan saat hamil muda bisa dijadikan sebagai bahaya serius bagi kehamilan. Bercak Darah Di Masa Kehamilan sering dialami oleh ibu hamil. Banyak ibu hamil yang tidak tahu apa saja yang bisa menyebabkan Bercak Darah Di Masa Kehamilan. Bercak Darah Di Masa Kehamilan saat hamil muda bisa menjadi tanda bahwa ibu sedang hamil.

Bercak Darah Di Masa Kehamilan
Bercak Darah Di Masa Kehamilan

Bercak Darah Di Masa Kehamilan

Bercak Darah Di Masa Kehamilan itu biasanya hanya sedikit dan muncul selama tiga hari saja. Banyak wanita yang menganggap jika Bercak Darah Di Masa Kehamilan itu adalah tanda akan datangnya menstruasi, namun Bercak Darah Di Masa Kehamilan yang dialaminya bisa menjadi pertanda kehamilan untuknya.

Bercak Darah Di Masa Kehamilan, Berdasarkan Penyebabnya

Saat Hamil, Bercak Darah Di Masa Kehamilan dalam masa kehamilan disebut spotting. Selama spotting itu tidak dibarengi dengan gejala komplikasi lainnya bisa dikatakan Bercak Darah Di Masa Kehamilan itu normal. Namun yang harus diwaspadai adalah perbedaan antara Bercak Darah Di Masa Kehamilan dengan pendarahan.Bercak Darah Di Masa Kehamilan sering terjadi saat kehamilan memasuki usia trimester pertama. 

Bercak Darah Di Masa Kehamilan itu bisa terjadi sebanyak 20 persen pada ibu hamil. Penyebab keluarnya Bercak Darah Di Masa Kehamilan pada saat trimester pertama adalah sebagai berikut ini :

  • Rahim membesar – Rahim ibu hamil akan membesar pada trimester pertama. Rahim yang membesar itulah yang menyebabkan keluarnya Bercak Darah Di Masa Kehamilan.
  • Adanya kantung kehamilan – Kantung kehamilan bisa menyebabkan ibu hamil mengalami Bercak Darah Di Masa Kehamilan. Kantung kehamilan itu membuat rahim membesar dan terdesak.
  • Melekatnya embrio pada dinding rahim – Embrio yang melekat pada dinding rahim bisa menyebabkan Bercak Darah Di Masa Kehamilan keluar dari vagina atau jalan lahir.
  • Hubungan seksual – Berhubungan seksual saat kehamilan bisa menyebabkan Bercak Darah Di Masa Kehamilan keluar dari vagina. Penyebabnya adalah serviks menjadi lunak dan dikelilingi pembuluh darah.
  • Perubahan hormon – Ibu yang sedang hamil memiliki hormon meningkat dibandingkan sebelum kehamilan. Akibatnya adalah keluarnya bercak aatu flek darah dari organ intimnya.

Bercak Darah Di Masa Kehamilan Yang Serius!

Bercak Darah Di Masa Kehamilan pada saat kehamilan bisa menjadi tanda bahaya serius pada kehamilannya. Tanda serius itu bisa terjadi pada siapa saja. Berikut ini penyebab Bercak Darah Di Masa Kehamilan yang serius pada ibu hamil :

BO
Hamil BO adalah hamil kosong. Saat hamil muda ibu hamil yang mengalami Bercak Darah Di Masa Kehamilan pada kehamilannya dan Bercak Darah Di Masa Kehamilan saat hamil muda itu terjadi lebih dari satu minggu, bisa jadi ibu hamil mengalami hamil kosong. 

Kehamilan ektopik
Hamil di luar kandungan juga ditandai dengan pendarahan dan Bercak Darah Di Masa Kehamilan yang keluar terus menerus. Selain Bercak Darah Di Masa Kehamilan yang keluar, ibu hamil merasakan nyeri hebat dan mulas. 

Hamil anggur
Hamil anggur juga ditandai dengan adanya Bercak Darah Di Masa Kehamilan yang keluar dari jalan lahir. Penyebab Bercak Darah Di Masa Kehamilan itu keluar adalah plasenta yang tidak terbentuk dengan normal. 

Luka leher rahim
Penyebab Bercak Darah Di Masa Kehamilan dan menjadi indikasi serius adalah Bercak Darah Di Masa Kehamilan itu merupakan indikasi dari luka yang ada di leher rahim. Ibu hamil yang mengeluarkan Bercak Darah Di Masa Kehamilan saat berhubungan seksual bisa jadi serviks mengalami luka sehabis berhubungan seksual. 

Infeksi rahim
Infeksi rahim yang diderita oleh ibu bisa menyebabkan ibu hamil mengalami Bercak Darah Di Masa Kehamilan saat kehamilan. 

Miom
di dalam rahim bisa mengeluarkan Bercak Darah Di Masa Kehamilan. Penyebabnya adalah posisi miom itu terdesak dengan hadirnya kantung kehamilan di dalam rahim. 

Kelainan plasenta
Kelainan plasenta juga bisa menyebabkan ibu hamil mengalami Bercak Darah Di Masa Kehamilan. Kelainan plasenta yang bisa terjadi pada ibu hamil adalah sebagai berikut ini :Plasenta previa. 

Plasenta ini memiliki kelainan dan terletak di rahim bagian bawah sehingga leher rahim akan tertutup, Abrupsio plasenta. Plasenta ini terlepas dari rekatannya yaitu dinding rahim. Darah bisa keluar banyak atau sedikit disertai dengan nyeri perut yang hebat, Partus permatur. Kelainan plasenta yang terjadi karena pelebaran serviks.

Ciri-Ciri Bercak Darah Di Masa Kehamilan

Sebaiknya ibu hamil tahu, apakah Bercak Darah Di Masa Kehamilan yang dialaminya adalah Bercak Darah Di Masa Kehamilan normal ataukah pendarahan yang patut untuk dicurigai. Bercak Darah Di Masa Kehamilan normal pada masa kehamilan disebut dengan pendarahan implantasi.

Berikut ini adalah ciri-ciri Bercak Darah Di Masa Kehamilan yang dialami oleh ibu hamil atau lebih dikenal dengan pendarahan implantasi :

Waktu
Pendarahan implantasi bisa dilihat dari waktunya. Pendarahan atau Bercak Darah Di Masa Kehamilan tidak serta merta terjadi setiap waktu, namun ada waktu tertentu. Pendarahan implantasi akan terjadi saat 6 hari atau hari ke-12 saat ada proses ovulasi di dalam rahim. Bisa dikatakan Bercak Darah Di Masa Kehamilan ini bisa muncul saat tanda-tanda awal kehamilan, yang terjadi pada bulan pertama.

Volume Pendarahan
Bercak Darah Di Masa Kehamilan saat hamil muda atau pendarahan implantasi jumlahnya hanya sedikit saja, berbeda halnya dengan menstruasi. Pertama kali memang yang keluar sedikit namun hari ke hari bertambah banyak. Sedangkan pendarahan implantasi jumlah volume bercaknya hanya sedikit begitu pula dengan hari-hari berikutnya. Pendarahan ini biasanya akan terjadi satu hari saja dan paling banyak 3 hari dan kemudian berhenti.

Warna Darah
Pendarahan implantasi hanya ada dua warna saja yaitu warna merah muda sedangkan ada yang warnanya gelap atau cokelat. Yang harus diperhatikan adalah meski darah yang dikeluarkan merupakan warna merah muda, jumlahnya hanya sedikit saja.

Kram Ringan
Pendarahan implantasi bisa disertai dengan kram ringan. Kram ringan itu merupakan salah satu tanda atau indikasi menempelnya sel telur di dinding rahim. Kram ini merupakan kram yang berbeda dengan kram mau haid. Kram haid biasanya sakit dan menusuk-nusuk, sedangkan kram pada pendarahan implantasi adalah kram ringan dan tidak menimbulkan rasa sakit.

Pendarahan implantasi hanya terjadi pada sepertiga dari ibu hamil saja. Tidak semua wanita hamil mengalami pendarahan dengan jenis ini. Dilihat dari prosesnya pendarahan implantasi hanya sebentar saja dan tidak berkelanjutan.

Bercak Darah Di Masa Kehamilan Apakah Berbahaya?

Tidak selamanya Bercak Darah Di Masa Kehamilan aman bagi kondisi ibu hamil. Ada kalanya Bercak Darah Di Masa Kehamilan bisa menjadi kondisi membahayakan bagi ibu hamil dan kandungannya. 

Bercak Darah Di Masa Kehamilan yang berbahaya adalah Bercak Darah Di Masa Kehamilan yang disertai dengan komplikasi-komplikasi. Berikut ini Bercak Darah Di Masa Kehamilan yang harus diwaspadai bagi ibu hamil :

  1. Bercak Darah Di Masa Kehamilan disertai dengan kram perut hebat. Ibu hamil yang mengeluarkan Bercak Darah Di Masa Kehamilan disertai dengan kram perut yang hebat harus segera mendapatkan penanganan medis segera.
  2. Bercak Darah Di Masa Kehamilan dengan rasa mulas. Rasa mulas bisa menjadi indikasi saat ibu hamil akan segera melahirkan. Namun Bercak Darah Di Masa Kehamilan yang disertai rasa mulas pada hamil muda bisa mengindikasikan keguguran.
  3. Bercak Darah Di Masa Kehamilan dengan rasa pegal. Pegal juga merupakan indikasi ibu hamil akan melahirkan. Jika ibu hamil merasakan hal ini pada saat hamil muda, sebaiknya ibu hamil mulai curiga dan menemui dokter.
  4. Volume darah banyak. Jika ibu hamil mengalami pendarahan dengan volume darah yang banyak dan darah yang keluar seperti menstruasi sebaiknya ibu hamil segera mencari prtolongan medis agar bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Cara Mengatasi Bercak Darah Di Masa Kehamilan

Ibu hamil yang mengalami pendarahan dengan ciri-ciri di atas bisa membuat janin keguguran dan membahayakan keselamatan ibu hamil. Ibu hamil akan kekurangan darah dan terkena anemia secara tiba-tiba. Anemia jika tidak mendapatkan asupan zat besi dengan cukup bisa membuat nyawa ibu hamil melayang.

Cara Mengatasi Bercak Darah Di Masa Kehamilan saat hamil muda bisa dilakukan menggunakan hal-hal berikut ini :

  • Istirahat cukup – Saat ibu hamil merasakan perut mulas, pegal dan kram cobalah digunakan untuk berbaring. Gunakan untuk beristirahat.
  • Perhatikan gejala dan bercak – Saat bangun dari tidur, lihat dan rasakan. Apakah perut mulas, pegal dan kram telah hilang. Setelah itu apakah ibu hamil masih mengeluarkan Bercak Darah Di Masa Kehamilan atau tidak.
  • Mengunjung dokter atau bidan – Masih atau tidaknya mengeluarkan Bercak Darah Di Masa Kehamilan, ibu hamil harus periksa ke dokter. Hal itu untuk memastikan kandungannya baik-baik saja.
  • Pemeriksaan USG –  Bidan akan melakukan pemeriksaan menggunakan USG. USG itu untuk melihat apakah di dalam plasenta bayi ada gumpalan darah atau tidak, selain itu untuk melihat air ketuban dan kondisi janin baik-baik saja. Jika ada gangguan, bidan atau dokter kandungan akan memberikan obat penguat kandungan.

Cara Pencegahan Bercak Darah Di Masa Kehamilan

Agar tidak terkena pendarahan, ibu hamil sebaiknya melakukan hal-hal yang bisa mencegah terjadinya Bercak Darah Di Masa Kehamilan. Terutama bagi ibu yang hamil muda. Cara mencegahnya adalah sebagai berikut ini :

Jangan Terlalu Capek
Kecapekan akan membuat ibu hamil lelah dan rasa lelah bisa berpengaruh kepada kandungannya. 

Jangan Mengangkat Beban Berat
Ibu hamil sebaiknya juga jangan mengangkat beban berat. Beban berat bisa membuat otot rahim ikut tegang, jika sudah tegang akan berpengaruh ke janin dan kontraksi. 

Hindari Stress
Stress bisa membuat hormon meningkat. Hormon yang meningkat bisa membuat ibu hamil rentan terkena Bercak Darah Di Masa Kehamilan dan pendarahan. Usahakan pikiran dan badan ibu hamil selalu rileks. 

Rutin Periksa ke Dokter Kandungan
Rutin memeriksakan kandungan ke dokter tiap bulannya bisa membuat ibu hamil terhindar dari bercak flek darah saat hamil muda. Kalaupun ada kelainan kehamilan, dokter akan mudah mendeteksinya. 

Gaya Hidup Sehat
Saat hamil sebaiknya ibu hamil menerapkan pola dan gaya hidup sehat. Hindari rokok, narkoba dan obat-obatan seperti zat penenang dan masih banyak lagi lainnya. Semua itu bisa menimbulkan pendarahan dan keguguran bagi ibu hamil. 

Hindari Bepergian Jauh
Saat hamil muda sebaiknya menghindari bepergian dalam jarak jauh. Apalagi jika jalan yang dilalui banyak yang berlubang dan menanjak. Hal itu akan membuat ibu hamil rentan mengalami pendarahan. 

Perbanyak Minum
Minum air putih bisa mencegah terjadinya pendarahan. Saat banyak minum air putih ibu hamil akan merasa rileks dan melancarkan peredaran darah terutama aliran darah menuju ke rahim. 

Ketahui Cara Hubungan Seks yang Aman
Untuk mencegah pendarahan, ibu hamil masih boleh melakukan hubungan seks saat hamil. Namun sebaiknya intensitasnya dikurangi dan ibu hamil jangan terlalu capek. Selain itu ibu hamil harus tahu bagaimana caranya berhubungan seks dengan aman tanpa membahayakan janin yang dikandungnya.

0 komentar:

Posting Komentar